Selasa, 22 Juni 2010

Budaya organisasi starbucks

Starbucks dapat mencapai kesuksesan karena dalam diri setiap karyawan di terapkan 5 hal.

Adapun 5 hal tersebut adalah :


1. Lakukan Dengan Cara Anda
Sekarang ini, para pemimpin bisnis menginginkan karyawan mereka terlibat penuh dalam tugas-tugas yang mereka kerjakan, tidak hanya mengerjakannya dengan baik dan benar. Dengan menerapkan prinsip ini, Starbucks berhasil menciptakan sebuah model unik yang mendorong mitra untuk menuangkan energi kreatif dan dedikasi mereka pada semua yang mereka lakukan.


2 . Semuanya Penting
Sebagian kesuksesan Starbucks terkait dengan kemampuan luar biasa mitra dalam memperhatikan detail-detail terkecil yang sangat penting bagi konsumen. Manajemen Starbucks paham bahwa keunggulan kompetitif lahir bila semua pihak dalam perusahaan berpandangan bahwa tidak ada hal yang sepele dan bahwa pelanggan memerhatikan segala hal.


3. Surprise and Delight
Pemimpin Starbucks membuat komitmen yang kuat untuk menciptakan sebuah pengalaman Surprise and Delight di semua area bisnis. Dan mereka mencari cara untuk memberikan kebahagiaan subjektif bagi pelanggan dan staf – yang akan menghasilkan efek besar pada loyalitas, komunitas, dan laba.


4. Terbuka terhadap Kritik
Menghargai kritik adalah salah satu bagian utama dari prinsip Starbucks. Terbuka terhadap Penolakan melibatkan seperangkat keahlian lengkap yang membuat bisnis dan mitra mampu menciptakan peluang bisnis dan hubungan saat dihadapkan pada keraguan, gangguan, atau kecurigaan.


5. Leave Your Mark
Keterlibatan sosial adalah bagian integral dalam misi pemimpin Starbucks, karena partisipasi dalam komunitas berguna untuk mengekspor Starbucks Experience kepada masyarakat seluruh dunia.

Dan budaya organisasinya sendiri di terapkan oleh para pemimpin di Starbucks yang menempatkan pemberdayaan, kewirausahaan, kualitas dan pelayanan sebagai nilai-nilai perusahaan.

Selanjutnya, para karyawan membantu menciptakan sebuah pengalaman yang personal untuk para konsumen,"

Dan semua itu tak hanya teori. Starbucks secara konsisten lebih banyak mendanai pelatihan daripada iklan.

Ini menunjukkan betapa pelatihan itu memberikan keuntungan sangat besar bagi perusahaan, di antaranya kemampuan untuk meretensi dan meningkatkan kepuasan karyawan.